Senin, 11 Agustus 2008

ASYIKNYA MENGOLEKSI UANG KUNO

Di Balik kekunoannya, uang kuno potensial dan menjanjikan keuntungan materiil yang cukup menggiurkan. Uang kuno yang memiliki kualitas tinggi bisa dijual dengan harga jutaan bahkan puluhan juta rupiah.

Hobi ini menuntut ketelitian, ketekunan dan kesabaran dari para penggemarnya. Mengoleksi uang kuno (Numismatika), merupakan salah satu hobi yg cukup langka karena tingkat kesulitan dalam memperoleh informasi ataupun barangnya.

Bagi penghobi, mengoleksi uang kuno itu menyenagkan, gambar-gambar yang unik, menarik sekaligus indah, mampu memberikan kepuasan batin karena bisa memiliki sesuatu yang langka dan tidak dimiliki orang lain, serta menantang karena untuk mendapatkannya tidaklah mudah.

Uang tidak setiap saat rutin dicetak dan diedarkan seperti halnya perangko yang bisa dicetak hingga beberapa kali setiap tahunnya. Uang hanya dicetak pada saat-saat tertentu dan di balik peredaran satu seri uang, biasanya ada peristiwa-peristiwa khusus yang melatarbelakanginya, termasuk alasan mengapa uang itu di cetak, diedarkan atau bahkan ditarik dari peredarannya oleh negara pembuatnya. Dari peristiwa-peristiwa tersebut orang bisa memperbanyak wawasan tentang perkembangan suatu negara.

Indonesia menjadi salah satu tempat potensial untuk perkembangan dunia numismatika, karena sejarah bangsa Indonesia yang beberapa kali menjadi jajahan negara lain dan beberapa kali mengalami pergantian pemerintahan.

Tinggi rendahnya uang kuno dipengaruhi beberapa faktor, misalnya tingkat kelangkaan, kondisi fisik dan munculnya kolektor baru yang memburu seri mata uang tertentu, bahkan yang saat ini sedang tren, uang kuno dipakai untuk melengkapi mas kawin yang nilainya dibuat sesuai tanggal pernikahan.

Belum tentu uang kuno yang umurnya lebih tua pasti laku lebih mahal. Semakin langka uang kuno semakin tinggi harganya. Kondisi fisik yang rusak, lusuh atau cacat dapat mengurangi nilainya.

Untuk berbisnis, kolektor harus jeli memperhatikan bagaimana ketertarikan masyarakat terhadap mata uang itu. Jika banyak berarti potensi harganya bagus. Lalu bagaimana motif gambarnya, apakah punya nilai sejarah yang tinggi dan langka, atau ada gambar tokoh-tokoh tertentu yang telah dikenal di dunia. Selain itu cermati pula siapa penerbit mata uang tersebut.

KENALI STANDAR KUALITAS UANG

Mengoleksi uang kuno berbeda dengan koleksi benda-benda lainnya. Nilai atau harga dari masing-masing uang kuno sangat dipengaruhi oleh kualitasnya. Karena itu sangatlah penting bagi kolektor untuk mempelajari kualitas suatu uang.

Istilah-istilah khusus tentang standar kualitas suatu uang atau grading, yang di tetapkan The International Bank Note Society (IBNS), terdiri atas :
Uncirculated (UNC), yaitu keadaan uang sempurna dengan semua sudut tajam, tidak ada cacat sedikitpun, bersih dan permukaan kertas masih berkilau.
Almost Uncirculated (AU), yaitu keadaan uang yang hampir sama dengan UNC, tetapi ada minor mishandling seperti lipatan pada sudut, atau lipatan halus pada bagian tengah, tetapi tidak boleh keduanya, selain itu kondisi uang harus bersih dan berkilau seperti aslinya, semua sudut harus tajam.
Extra Fine (EF/EX), yaitu uang kertas dalam keadaan baik, crisp atau kering dan kaku, masih memiliki kilau pada permukaan dan memiliki maksimum tiga lipatan tipis atau satu lipatan tajam, sudut sedikit memudar.
Very Fine (VF), yaitu uang kertas telah dipakai namun masih tetap crisp, ada sedikit kotor dan beberapa lipatan vertika dan horizontal namun tidak robek.
Fine (F), yaitu uang telah sering terpakai dengan beberapa lipatan dan tidak crisp lagi, tidak terlalu kotor, mungkin ada sedikit robek pada bagian margin tetapi tidak masuk ke gambar, warna masih jelas.
Very Good (VG), yaitu uang telah terpakai berkali-kali namun kertas masih utuh, terdapat robekan yang masuk hingga ke gambar, mungkin ada bekas karat, dan pada bekas lipatan mungkin ada lubang atau robekan kecil, kertas layu tetapi tidak ada bagian yang hilang karena robek.
Good (G), yaitu uang telah lama dipakai, warna telah memudar, bekas lipatan berkali-kali telah menyebabkan lubang atau robekan pada bagian pinggir, mungkin ada bekas karat, kotor atau grafiti, ada bagian yang hilang karena robek.
Fair (F), yaitu kondisi seluruh kertas layu dan kotor akibat pemakaian yang berat, uang telah rusak, terdapat robekan besar dan ada bagian besar yang hilang.
Poor (P), yaitu uang telah rusak berat akibat sobekan, karat, bagian yang hilang, grafiti ataupun lubang yang besar, mungkin ada bekas tambalan atau bekas potongan.

TIPS

Menjadi Kolektor yang Baik

Mengumpulkan benda-benda yang kita sukai memang menyenagkan. Selain memberikan kepuasan tersendiri, ternyata benda yang kita kumpulkan dan disimpan sebagai barang koleksi bisa mendatangkan rezeki di masa depan ketika kita sudah bosan atau butuh uang.

Beberapa benda yang cukup populer dikoleksi seperti, uang kuno, perangko, buku-buku tua, barang-barang antik, miniatur mobil-mobilan, pakaian dan sebagainya. Saat ini benda-benda yang layak di koleksi bisa berupa USB Flash disk, Ponsel/PDA, Kartu perdana, Kartu isi ualang, dan lainnya.

Benda koleksi tersebut bisa mendatangkan keuntungan yang sangat besar di kemudian hari baik untuk kita sendiri maupun anak cucu kita. Contohnya, selembar uang kertas tahun 1960-an atau lebih kuno lagi harganya bisa mencapai lebih dari Rp.100.000,-

Bayangkan saja kalau dari sekarang Anda mengumpulkan uang fisik berbentuk kertas dan logam maka 50 tahun mendatang mungkin harganya sudah melambung tinggi. Semakin tinggi nilai uangnya maka kemungkinan semakin langka semakin besar karena orang enggan menyimpan uang pecahan Rp.50.000,- ke atas karena merasa lebih baik dibelanjakan sekarang daripada disimpan.

Untuk menjadi kolektor yang baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Mengoleksi benda hanya untuk benda yang disukai saja.
Sesuaikan pengeluaran untuk benda koleksi dengan penghasilan.
Menyimpan dan merawat benda koleksi dengan baik.
Bergabung dengan komunitas kolektor yang sama.
Jangan pelit untuk menunjukkan benda koleksi anda pada orang lain.
Semakin langka koleksi kita maka semakin tinggi pula potensi kecurian, maka jagalah benda koleksi sebaik mungkin.
Relakan benda koleksi kita jika diminta negara untuk museum.
Bagi waktu dengan baik dengan aktifitas dunia nyata lain.